Senin, 12 Desember 2016

Review Jurnal "SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTORY"




Nella Almi Ritonga (0911361)
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan
Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan
http : // www.stmik-budidarma.ac.id // Email :
ameymcshadow@ymail.com
1, November 2013

Abstrak
Penyakit pada lambung antara lain adalah sakit Maag (Gastritis), Dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Penyakit maag diakibatkan oleh asam lambung yang berlebihan, sehingga dinding lambung tidak kuat menahan asam lambung sehingga menimbulkan luka. Dispepsia disebabkan oleh berbagai penyebab antara lain gangguan daya gerak saluran cerna bagian atas dan adanya waktu pengosongan lambung yang terlambat serta stres psikis. GERD merupakan gangguan sebagai akibat terjadinya refluks gastroesophageal. Gejala khas GERD adalah rasa panas di dada, rasa tidak nyaman waktu menelan, dan rasa sakit waktu menelan. Kepastian diagnosa terhadap penyakit lambung dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium.
Sistem pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu (Turban, 1995). Sistem pakar mencoba mencari solusi, memberikan saran atau kesimpulan yang konsisten terhadap permasalahan yang ditemukannya.
Pada penelitian ini, penulis mendiganosa penyakit pada lambung dengan membangun sebuah sistem pakar yang dapat menganalisa gejala-gejala penyakit menjadi sebuah keputusan nama penyakit dengan menggunakan metode Forward Chaining sebagai metode penelusuran dan metode certainty factor sebagai metode untuk menghitung nilai kepercayaan atas gejala yang diberikan oleh pasien.
Kata kunci : Penyakit Lambung, Sistem Pakar, Certainty Factor.

1. Pendahuluan
1.1    Latar Belakang Masalah
Sistem pakar berasal dari istilah knowledgebased exper system. Sistem pakar dibangun untuk memecahkan masalah, dengan menggunakan pengetahuan seorang pakar yang direpresentasikan ke dalam komputer
Penyakit pada lambung antara lain adalah sakit maag (gastritis), dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Penyakit maag diakibatkan oleh asam lambung
yang berlebihan, sehingga dinding lambung lamalama tidak kuat menahan asam lambung tadi sehingga timbul luka.
Sistem pakar tidak akan berdiri dengan sendirinya, dibutuhkan sebuah metode atau aturan dalam menyelesaikan masalah penyakit lambung tersebut yaitu dengan metode certainty factor. Metode certainty factor (CF) merupakan metode yang mendefenisikan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan, untuk menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi, dengan menggunakan certainty factor ini dapat menggambarkan tingkat keyakinan pakar.

1.2    Perumusan Masalah
Dari masalah di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Menentukan rule penyakit lambung?
2. Bagaimana menerapkan metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit Lambung?
3. Bagaimana merancang sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit Lambung menggunakan metode certainty factor ?

1.3    Batasan Masalah
Batasan yang menjadi acuan dalam mengerjakan skripsi ini adalah :
1. Nilai pengujian berupa persentase dari hasil perhitungan berdasarkan rumus certainty factor yang akan berakhir pada suatu kesimpulan (penyakit yang diderita)
2. Sistem pakar hanya mendiagnosa gejala-gejala penyakit Maag (Gastritis), Dispepsia dan
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
3. Metode certainty factor diterapkan untuk menentukan hasil diagnosa.
4. Nilai hipotesa gejala di dapatkan dari Dr.Paisal Ritonga berdasarkan nilai certainty factor.

2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui rule dari gejala penyakit lambung.
2. Menerapkan Metode certainty factor dalam mendiagnosa penyakit Lambung.
3. Merancang suatu sistem pakar yang dapat digunakan untuk melakukan diagnose penyakit lambung.

3. Ringkasan Jurnal
Untuk mengetahui atau mendiagnosa penyakit lambung penulis menggunakan metode Certainty Factor. Certainty factory adalah untuk mengakomodasi ketidakpastian pemikiran (inexacr reasoning) seoarang pakar yang di usulkan oleh Shortliffe dan Buchanan pada tahun 1975. Certainty dactor menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta aray hipotesa) berdasar bukti atau penilai pakar (Turban. 2005).
Didalam Analisa dan perancangan penulis menetapkan beberapa variable dan nilai untuk menjadi acuan dalam rumus yg ada di metode Certainty factory.
Penulis juga memberikan sebuah contoh kasus dalam mendiagnosa penyakit lambung seperti berikut :
Kaidah-kaidah produksi atau Rule yang berkaitan dengan penentuan Penyakit lambung berupa pertanyaan untuk gejala penyakit maag adalah sebagai berikut:
1. Apakah perut anda gembung ?
2. Apakah anda merasakan nyeri pada ulu hati?
3. Apakah anda sering merasa lapar?
4. Apakah sering mual dan muntah?
5. Apakah anda mengalami nyeri dibelakang tulang dada?

Langkah pertama, pakar menentukan nilai CF untuk
masing-masing gejala yang telah ditentukan
sebelumnya sebagai berikut :
CF
Pakar (Perut gembung) = 0.4
CF
Pakar (Nyeri pada ulu hati) = 1.0
CF
Pakar (Sering merasa lapar) = 0.4
CF
Pakar (Mual dan muntah) = 0.4
CF
Pakar (Nyeri dibelakang tulang dada) = 0,6

Kemudian dilanjutkan dengan penentuan nilai bobot user, Misalkan user memilih jawaban sebagai berikut :
Perut gembung = Sedikit yakin = 0.4
Nyeri pada ulu hati = Sedikit yakin = 0.4
Sering merasa lapar = Tidak Tahu = 0.2
Mual dan muntah =Yakin = 0.8
Nyeri dibelakang tulang dada= Tidak Tahu = 0,2
Kaidah-kaidah tersebut kemudian dihitung nilai Certainty factornya dengan mengalikan CF
User
Dengan CFPakar mejadi :
                  


Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perhitungan certainty factor pada penyakit maag
(gastritis) memiliki persentase tingkat keyakinan 92 %.

4. Kesimpulan Dan Saran
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan dari bab-bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi sistem pakar dapat memberikan kemudahan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit lambung.
2. Penerapan metode certainty factor dapat mempermudah dan memberikan perhitungan
penyelesaian seberapa pasti pada user atau pasien menderita penyakit lambung.
3. Aplikasi sistem pakar ini dirancang untuk dapat digunakan dalam mengetahui penentuan penyakit lambung. Dengan adanya aplikasi ini penulis dapat mengetahui penyakit lambung.
4.2 Saran
Adapun Saran yang hendak disampaikan penelti terkait dengan pengerjaan skripsi ini
yaitu:
1. Perlu dilakukan penambahan data untuk gejala penyakit lambung beserta solusi dan cara
pencegahannya, sehingga informasi yang dimiliki oleh sistem semakin banyak.
2. Metode sistem pakar yang digunakan tidak harus menggunakan metode certainty factor,
namun dapat dikembangkan dengan membandingkan dengan metode-metode yang lainnya.
3. Sistem pakar yang dibangun tidak harus menggunakan bahasa pemograman visual basic.net 2008, namun dapat dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemograman lainnya sehingga user dapat merasakan kepuasan saat menggunakan sistem.

5. Daftar Pustaka
[1] Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Penerbit: Andi. Yogyakarta.
[2] T. Sutojo, S,Si. M.Kom, Edy Mulyanto, S, Si, M.Kom, dan DR. Vincent Suhartono, 2011, Kecerdasan buatan, Andi Yogyakarta.
[3] Daniel, Gloria Virginia, Jurnal Informatika, Volume 6 Nomor 1, April 2010, Implementasi Sistem Pakar Untuk mendiagnosis Penyakit Dengan Gejala Demam Menggunakan Metode Certainty Factor.

Sumber: https://doc-0o-2o-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/ha0ro937gcuc7l7deffksulhg5h7mbp1/5akaq5heo6074h1i69ba54m1bcllrb1u/1481515200000/13672396108590386956/*/0B0EdWn-d3T9xT29YRWdpbFlRRGM?e=download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar