Apa Yang Dimaksud Dengan Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kumpulan
informasi di dalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi
informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis sebuah organisasi. Di
dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting di dalam
mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Sistem ini
memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual,
model manajemen dan basis data.
Menurut Para Ahli
·
Erwan Arbie, Sistem informasi merupakan sebuah
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan berbagai kebutuhan proses
pengolahan transaksi harian, membantu & mendukung seluruh kegiatan operasi,
bersifat manajerial dari suatu organisasi & membantu memperlancar
penyediaan laporan yang dibutuhkan.
·
Tafri D. Muhyuzir, Sistem informasi merupakan
sekumpulan data yang dikelompokkan dan diproses sedemikian rupa hingga menjadi
satu kesatuan informasi yang saling berkaitan dan saling mendukung hingga
menjadi sebuah informasi yang bernilai bagi yang menerima.
·
O’Brien, sistem informasi merupakan suatu
kombinasi teratur dari orang (people), perangkat keras (hardware). perangkat
lunak (software), jaringan komputer dan komunikasi maupun basis data (database)
yang mengumpulkan, merubah & menyebarkan sebuah informasi dalam suatu
bentuk organisasi.
Jenis – Jenis Sistem Informasi
1.
Transaction
Processing System (TPS)
Transaction
Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi
bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan
saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang
masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.
Transaction
Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi
berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data
yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai
apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi
operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan
lancar dan tanpa interupsi sama sekali.
2.
Office
Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS)
Office
Automation System (OAS) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan
pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu
sebelum membaginya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-kadang, diluar itu.
Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing, spreadsheets,
destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail,
email, dan video confrencing.
Knowledge
Work System (KWS) mendukung para
pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu
mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3.
Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
Sisitem
Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction Processing Systems;
melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi
yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia
dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan
perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik,
SIM mendukung spektrum
tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan.
tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan.
Untuk
mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis data biasa. Basis data
menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan dan
menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output informasi yang digunakan
untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur
tunggal.
4.
Decision
Support System (DSS)
Kelas sistem
informasi terkomputerisasi pada level yang lebih tinggi adalah Decision Support
System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya sama-sama
tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM
tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di
seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif
pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang
menggunakannya daripada SIM tradisional.
5.
Sistem
Ahli Dan Kecerdasan Buatan
Kecerdasan
Buatan (AI) bisa dianggap bidang yang arsitek tingkat tinggi untuk sistem ahli.
Daya tolak/dorongan umum dari AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin
yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami
bahasa alamiahnya serta menganalisis kemampuannya untuk berpikir melalui
problem sampai ke kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan
pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan permasalahan serta
memberikannya lewat pengguna bisnis (dan lain-lain).
Sistem ahli
adalah suatu kelas yang sangat spesial yang dibuat sedemikian rupa sehingga
bisa dipraktikkan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin
banyaknya perangkat keras dan parengkat lunak seperti komputer pribadi (PC) dan
shell sistem ahli. Suatu sistem ahli (juga disebut sebagai knowledge-based
system) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk
menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Ditegaskan bahwa
tidak seperti DSS, yang meninggalkan keputusan terakhir bgi pembuat keputusan,
sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah atau suatu kelas
masalah khusus.
Komponen
dasar suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi
yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat
bahasa semacam SQL ( structured query language), dan antarmuka pengguna. Orang
menyebut knowledge engineering manangkap keahlian pakar, membangun sebuah
sistem komputer yang mencakup expert knowledge ini, dan kemudian
mengimplementasikannya. Secara keseluruhan sangat mungkin membangun dan
mengimplementasikan sistem ahli yang akan menjadi pekerjaan para
penganalisis
6.
Group
Decision Support System (GDSS) dan Computer Supported Collaboration Work
Systems (CSCWS)
Bila kelompok
perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan
tak-terstruktur, maka group Decision support System membuat suatu solusi. Group
Decision Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang dilengkapi
dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan anggota kelompok
berinteraksi dengan pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk perangkat lunak
khusus-dan suatu fasilitator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan untuk membawa
kelompok bersama-samamenyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk
pendapat, kuesioner, konsultasi, dan skenario. Perangkat lunak GDSS dirancang
untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti kurangnya
partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk
menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, domonasi oleh anggota kelompok
vokal, dan pembuatan keputusan 'group think'. Kadang-kadang GDSS dibahas
menurut istilah yang lebih umum Computer Supported Collaborative Work (CSCW),
yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut 'groupware' untuk
kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7.
Executive
Support System (ESS)
Bila
eksecutive beralih ke komputer, mereka seringnya mencari cara-cara yang bisa
membantu mereka membuat keputusan pada tingkat strategis. Executive Support
System (ESS) membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan
lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi
di tempat-tempat yang bisa di akses seperti kantor. Meskipun ESS tergantung
pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS membantu pengguna
mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur, yang bukan aplikasi khusus,
dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memikirkan problem -problem
strategis. ESS memperluas dan mendukung kemampuan eksekutif, memungkinkan
mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.
sumber:
http://chilem-iam.blogspot.co.id/2009/10/sistem-informasi-sistem-adalah-suatu.html
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/9-pengertian-sistem-informasi-menurut.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar